LEGENDA
ASAL USUL KAWAH SIKIDANG DIENG
Kawah Sikidang Dieng terkenal dengan fenomena kolam kawahnya
yang bisa berpindah atau melompat dalam satu kawasan yang luas. Itulah sebabnya
Kawah Sikidang menjadi salah satu dari banyak kawah di kawasan wisata Dataran
Tinggi Dieng yang paling diminati. Berikut Legenda Asal usul Kawah
Sikidang Dieng.
AIkisah, ada seorang putri cantik bernama Shinto Dewi. la
tinggal di sebuah istana megah di Dataran Tinggi Dieng. Kecantikan sang putri
terkenal ke mana-mana. Namun, tidak ada satu pun laki-laki yang berhasil melamarnya,
karena Shinto Dewi selalu mensyaratkan mas kawin yang jumlahnya tak terkira.
Seorang pangeran bernama Kidang Garungan tertarik melamar Shinto
Dewi. la yakin kekayaan yang dimilikinya dapat memenuhi persyaratan yang
diajukan oleh Shinto Dewi. Kemudian, ia mengirimkan utusannya ke Dataran Tinggi
Dieng untuk melamar. “Kedatangan kami ke sini adalah untuk menyampaikan
pinangan Pangeran Kidang Garungan. Pangeran menyanggupi berapa pun besarnya mas
kawin yang Putri ajukan,” kata utusan Pangeran Kidang Garungan.
Putri Shinto Dewi berpikir sejenak. Pangeran kaya raya yang
sedang meminangnya ini pastilah seorang yang tampan dan berwibawa. Jika tidak,
pasti pangeran tersebut tidak akan melamarnya. Pinangan Pangeran Kidang
Garungan pun diterima oleh Shinto Dewi. Pangeran Garungan sangat senang ketika
mendengar Iamarannya diterima. la segera mempersiapkan pesta pernikahan.
Saat hari pernikahan tiba, Pangeran Kidang Garungan dan
rombongannya datang ke kediaman Shinta Dewi. Ketika bertemu dengan Sang
Pangeran, Shinto Dewi sangat terkejut, karena ternyata Pangeran Kidang Garungan
adalah manusia berkepala kidang (kijang) atau rusa. Kemudian, Putri Shinto Dewi
berpikir keras bagaimana cara membatalkan pernikahan tersebut. Oleh karena itu,
ia mengajukan sebuah persyaratan yang sulit kepada calon suaminya itu. “Kanda,
ada satu syarat lagi yang harus Kanda penuhi jika ingin menikahiku. Daerah ini
kekurangan air bersih, Dinda ingin Kanda membuatkan sebuah sumur dalam waktu
semalam. Sumur tersebut harus dikerjakan oleh Kanda sendiri,” ujar Putri Shinta
Dewi. “Baiklah, Dinda. Kanda akan memenuhi syarat tersebut,” jawab sang
pangeran.
Pangeran Kidang Garungan mulai membuat sumur di lokasi yang
ditunjuk oleh Putri Shinto Dewi. Dengan kesaktiannya, ia menggali sumur hanya
dengan menggunakan tangan dan tanduknya. Ketika hari menjelang pagi, sumur yang
sedang dibuat hampir jadi. Hal tersebut membuat Putri Shinto Dewi panik.
Karena tak ingin menikah dengan pangeran berkepala kijang itu,
Putri Shinto Dewi mengerahkan pengawalnya untuk menimbun tanah yang sedang
digali Pangeran Kidang Garungan. Pangeran itu panik ketika tiba-tiba saja tanah
mulai Iongsor dan menimbunnya. Dengan mengerahkan kesaktiannya, timbullah
ledakan dan Pangeran Kidang Garungan berusaha keluar dari celah pada timbunan
tanah tersebut.
Ketika terlihat Pangeran Kidang Garungan sudah hampir keluar
dari dalam sumur yang tertimbun tanah itu, pasukan Putri Shinto Dewi kembali
menimbunnya. Ketika itu, Pangeran Kidang Garungan sempat mengucapkan sumpahnya
kepada Shinto Dewi, “Kelak seluruh keturunan Putri Shinta Dewi akan mempunyai
rambut gembel (gimbal).” Laiu, Pangeran Kidang Garungan tewas dalam timbunan
tanah.
Sumur yang meledak itu lama-kelamaan menjadi sebuah kawah yang
kemudian dinamakan Sikidang. Sampai sekarang di Dataran Tinggi Dieng banyak
orang yang mempunyai rambut gimbal seperti kutukan Pangeran Kidang Garungan.
Source
:
Komentar
Posting Komentar